S E M A N G A T

Malam ini aku mau bercerita tentang kata semangat,
Benar katanya, semangat itu ada fasenya, kadang dia sedang naik-naiknya, kadang turun-turunnya.
Hari ini bisa aja semangat banget, hari besok? bisa jadi kecewa banget.
Tapi, gak tau kenapa, walaupun kata  "semangat" sudah terdengar menjadi toxic positivity, tetap saja kata itu terucap.

Sederhana sih, tapi menurutku bermakna.
Dari sudut pandangku, kata sederhana itu punya kekuatan magis tersendiri. Dan seringkali, kita cuma butuh kata "semangat" untuk menguatkan diri, melanjutkan hari. 

Terkadang, kata semangat dari orang lain itu membuktikan kamu gak sendirian, masih ada orang yang peduli, walaupun cuma dengan kata "Semangat ya kamu!". Benar, gak?
Walaupun aku gak pernah tau, kata semangat itu benar-benar tulus untuk menyemangati, atau sekedar kata agar terlihat peduli.
Toh, itu membuktikan dia masih peduli sama kamu walaupun mungkin hanya 0,000001%
Setidaknya, aku, kamu, kita, gak ada yang benar-benar sendirian. Kita gak akan pernah sendirian, masih ada diri kita sendiri yang sedia menemani, dan juga ada Allah yang selalu kita imani. 

Kadang, menebar semangat ke orang juga berdampak kepada kita, ya anggap aja menyemangati orang adalah menyemangati diri kita sendiri, iya bukan? feedback itu akan terasa kok, seiring berjalannya waktu. 

Kita gak pernah tau apa yang orang lain benar-benar rasakan, apakah sedih, kecewa, ataukah hancur, dan sebenarnya apa yang dibutuhkan? hanya kepedulian ataupun waktu kesendirian dan juga pengertian. dan apa "semangat" itu berguna? iya. Adakalanya sebuah kata "semangat" itu dapat merubah diri seseorang, membangkitkan seseorang, menghidupkan matinya hati seseorang.

Aku gak tau, apakah orang-orang masih percaya "semangat" itu ampuh atau tidak, aku tetap menerapkan itu. setidaknya, "semangat" itu bisa menenangkan, walaupun sedikit. Karena, akan ada fase dimana kita hanya butuh dipedulikan, dan dimengerti, bukan dituntut untuk memahami kondisi hati orang lain, karena kita juga butuh dipahami.
Walau sebenarnya tidak ada yang dapat memahami diri seseorang, bahkan seseorang itu sendiri.
Jadi, inti dari celotehan malam hari ini ialah semangat terus ya, untuk kalian yang sedang berjuang, sesulit apapun itu. Walau terdengar seperti toxic positivity, tapi tenang, aku yakin kamu gak akan benar-benar sendiri, masih ada dirimu sendiri yang mau berdamai. Di luar sana juga masih banyak orang-orang yang akan hadir saat kamu butuhkan, walaupun dia gak akan selalu ada.

Jangan sungkan untuk memberi semangat kepada orang lain. Aku yakin, saling menyemangati adalah pilihan untuk menguatkan diri dan hati.

Semangat ya, untuk kamu-kamu yang sedang menghadapi banyak ujian, halang rintang, timbunan deadline, dikejar-kejar sesuatu yang hasilnya tak pasti. Kita harus yakin, gak ada yang sia-sia di dunia ini. Seperti kata Banda Neira, yang sia-sia akan jadi makna, yang patah tumbuh yang hilang berganti. 

Oh iya, satu lagi, mbak Rahmah, mbak sekamarku yang terbijak, pernah bilang 
"Dunia itu gak keras, cuma kita aja yang terlalu lembek menghadapinya"
Tetap semangat dan menyemangati! Rehat boleh, tapi jangan lupa kembali. Mimpi boleh, tapi jangan lupa bangun. Jatuh wajar, tapi jangan lupa bangkit!

Mari kita saling menguatkan diri :) 









Komentar

  1. Terimakasih mba farahh, doain aku bisa selalu kuat ya mba, sehat dan sukses terus mba.

    BalasHapus

Posting Komentar