Tentang mimpi, harapan, dan doa

Mimpi, harapan, dan doa adalah tiga hal yang berkaitan namun ketiganya pula tak bisa dipaksakan. Aku juga punya mimpi yang amat besar, sama kayak kalian, kayak orang-orang. Mimpi itu tinggi dan sangat indah, apalagi jika tercapai. Sayang, mungkin mimpi itu belum bisa terwujud, mungkin ada hal lain yang lebih penting dari sekadar mimpi.

Kadang, memang bukan jalannya untuk meraih mimpi kita saat ini, walaupun harapan-harapan itu ada. Mimpi tak bisa dipaksakan. Mungkin saat ini,yang sedang beranjak menuju bangku perkuliahan sedang bimbang-bimbangnya, karena mereka berpikir inilah saat-saat yang penting menuju pintu masa depan. Sama, aku juga begitu. Mungkin ada yang sedang bahagia karena mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan, impiannya terwujud. Tapi di sisi lain ada juga yang mendapatkan universitas dan jurusan yang sebenarnya tak ia inginkan. Ada yang menerima apapun itu dan ada pula yang semangatnya tak kunjung pudar untuk menggapai impiannya.

Sedih memang menerima kenyataan bahwa kita tak bisa menggapai impian kita. Mimpi itu harus diganti dengan mimpi yang baru. Tapi sadarkah? mungkin ini adalah jawaban dari sebuah doa. Mungkin doa dari orang tua kita, atau bahkan dari diri kita sendiri. Kita selalu berharap yang terbaik bukan? Mungkin ini yang terbaik jalannya :) mungkin ini adalah doa-doa kita yang dulu, sehingga kita telah lupa akan doa itu, dan terkabul saat ini. Aku contohnya. Aku masih ingat saat dulu pertama kali menginjakkan di Malang, saat mau mendaftar MAN 3 (waktu itu belum berubah nama). Aku membacakan shalawat saat melewati Universitas Brawijaya. Dan siapa sangka? sekarang aku akan menjadi salah satu mahasiswanya. Apakah awalnya aku memang bermimpi untuk berkuliah disini? Tidak :) 

Aku juga punya impian kayak yang lain, kuliah di universitas top 3, dan impianku dulu adalah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Dan terimakasih UI telah meng-indahkan mimpiku, menaikkan semangatku meski yang nyata itu beda dengan mimpi :) Mungkin kalian juga sama kaya aku, punya impian yang gede banget, dan tidak ada yang impossible untuk meraihnya. Sama, tidak ada yang tidak mungkin untuk meraih itu, untukku. Tapi rezeki dan ridho Allah lah yang mengatur. Ada jalan yang lebih baik untukku kedepannya, juga untuk kalian.

Sekarang, untuk teman-temanku, baik yang telah meraih mimpinya ataupun belum waktunya, tetap berjuang dan semangat. Bagi kalian yang sedang gagal sekarang, mungkin ini akan menjadi suatu kisah tak terlupakan saat sukses kelak. Dan untuk kalian semua dan aku yang akan menghadapi kehidupan baru dunia perkuliahan, just do your best, lakukan yang terbaik untukmu dan orangtuamu. Jangan pernah membatasi mimpi kalian, harapan kalian dan tentunya, jangan pernah batasi doa kalian. Bisa jadi itu belum terwujud saat ini, namun itu akan terwujud dengan bentuk yang lebih baik dan saat yang tepat, disaat memang kita sudah siap dan pantas untuk menghadapinya. Mimpi itu tidak ada yang tidak mungkin, itu benar, dan aku percaya itu. Semangat terus kawan !

“Namun satu hal pasti yang dapat kutarik kesimpulan dari semua ini, paling tidak untuk diriku sendiri, adalah: beranilah bermimpi! Beranilah memiliki keinginan! Walau pikiran sadar kita menafikan kemungkinan-kemungkinan itu, tetap beranilah menetapkan tujuan. Karena nyatanya, ketika kita berani memutuskan untuk menggapai mimpi kita, alam bawah sadar kita justru bekerja membantu kemungkinan-kemungkinan mimpi tersebut menjadi kenyataan. Dengan dan lewat cara yang tak pernah kita duga sebelumnya.” 
― Daniel Mahendra