#SafariFara: Naik Kereta Malang - Semarang Cuma 100 Ribu-an Aja!

Berpetualang adalah salah satu hal yang paling aku sukai. Apalagi berpetualang melintasi satu kota ke kota lain. Kali ini, akan kuceritakan perjalanan seru yang selalu aku pilih saat pulang ke rumah.

Oh iya! Cerita sedikit, aku sekarang kuliah di Malang dan rumahku Semarang. Aku baru saja pindah ke Semarang sekitar satu tahun yang lalu. Perpindahan identitas dari anak Sidoarjo menjadi anak Semarang sedikit tricky dan agak capek menjelaskannya ya dan juga sedikit menantang karena perlu mengulik-ulik kembali informasi tentang transportasi mudik serta gaboleh terlalu mepet kalo mesen tiket pulang pas mudik (bisa go show sih, tapi menguji mental). 

Setauku, perjalanan Semarang-Malang itu bukan perjalanan yang susah. Keretanya sudah ada kok! Salah satu kereta paling laris adalah Matarmaja, kereta kelas ekonomi dengan harga termurah sekitar 150k (agak lupa juga). Sebenarnya, kereta kelas ekonomi bukan masalah buatku karena dulu Sidoarjo-Malang juga aku pengguna setia kereta Penataran Dhoho edisi ngemper (tanpa kursi) jalur mesen mepet H-1. 

Tapi, kelemahannya kereta jarak jauh seperti Matarmaja adalah semakin mepet kita memesan maka... semakin mahal pula harganya (padahal fasilitasnya sama😀). Kereta ekonomi dengan kursi tegak 90 derajat dan perjalanan selama 8 jam yang sangat ulala~ 

Karena itu tercetuslah seorang Farah Sajidah yang hobi mengide. Susunan rute murah ala Farah: Semarang - Surabaya Pasar Turi - Surabaya Gubeng - Malang. Jadi, Semarang-Surabaya itu hanya berhenti di Pasar Turi, tapi Pasar Turi gak ada yang ke Malang. Jadilah harus ke Gubeng dulu :D (tapi gapapa bgt).

Rincian nama kereta dan biaya: 
  • Ambarawa Express (Semarang - Surabaya Pasar Turi): 100k
  • KRD/Kereta lokal (Surabaya Pasar Turi - Surabaya Gubeng): 5k (KRD)/6k (lokal) (but, aku prefer KRD biar bisa merasakan experience kereta yang berbeda)
  • Kereta Penataran Dhoho/Tumapel (Surabaya Gubeng - Malang): 12k (Penataran)/10k (Tumapel)
Nb: Paket rute yang aku gunakan kemarin aku susun sesuai jam kehadirannya, jadilah seperti ini: Ambarawa Express - KRD - Tumapel. 
Total pengeluaran: 100k + 5k + 10k = 115k aja! 
kalo mau nambah makan di C*FC sambil nunggu kereta= 30k (1 paket ayam) jadinya 145k (tetep lebih murah daripada kereta kursi tegak 8 jam).
(ini SS perjalananku sebelum ini)

(gambaran kalo Malang - Semarang)

Disclaimer: kalo mau mencoba rute perjalanan ini, siapkan jiwa dan raga, karena emang capek banget. Tapi kalo memang hobi bertualang, melintasi stasiun ke stasiun, ada waktu luang, bisa dicoba. Karena aku lebih memilih mendapat harga murah, fasilitas enak, dan seni petualangan (walau lebih lama) daripada menghabiskan 200k ku untuk kursi tegak 90 derajat selama 8 jam walau isi perjalanannya bengong dan tidur (tapi tetep capek say). Karena menurutku, perjalanan transit-transit ini adalah capek-capek seruuu! Ada aja cerita dibaliknya, bisa melihat dunia lebih luas, bisa berinteraksi dengan orang-orang baru. 

Tapi, aku tidak menyarankan untuk teman-teman yang memiliki sedikit waktu. Mungkin daripada berpetualangan (yang tidak jelas) seperti aku, lebih baik uangnya diinvestasikan kepada kereta 8 jam dengan perasaan sabar dan tahan banting atau mungkin eksekutif (jika ada modal lebih). Bikausss time is money, time is brain! 

Oke, melanjutkan kisah. Sebelumnya, kenapa ide itu bisa tercetus? aku memang pernah naik kereta Maharani dari Surabaya ke Semarang dengan harga yang super miring, yaitu 49k (wow ga tuh). Nah! Fyi, kereta Maharani ini kereta ekonomi premium termurah yang pernah aku temui. Bayangin aja, dengan harga hampir 50 ribu, kita sudah bisa menikmanti kereta dengan AC dingin, tidak berdesakan, dan tentunya bukan kereta kursi tegak 90 derajat xixi. Sayangnya, kereta Maharani sekarang udah gak beroperasi :( 

Ternyata, kereta Maharani digantikan dengan kereta Airlangga yang harganya sama tapi dia ekonomi biasa (baca: ekonomi kursi tegak 90 derajat). Tapi, ada kereta lain yang gak kalah worth it yaituuuu my favorito kereta Ambarawa Express! Yaps ini jadi favorit dan andalanku beberapa bulan terakhir, karena dengan harga 100k, kita udah dapetin fasilitas ekonomi premium yang menurutku sudah enak bangeeeet.


Ini gambaran keretanyaa

Lalu lanjut, ke kereta selanjutnya. Surabaya Pasar Turi - Surabaya Gubeng. Ini ada 2 pilihan, yaitu kereta lokal dan KRD. But, aku lebih prefer ke KRD agar merasakan sensai yang berbeda (sensai banget). Kalo kereta lokal itu modelannya sama kayak kereta kursi tegak. Tapi kalo KRD itu bedaa, dia ga pake sistem nomor kursi, jadi langsung duduk di tempat yang ada dan keretanya lebih lucu menurutku xixi penasaran gak? penasaran donggg, markihat! mari kita lihat~~

suasana di Pasar Turi (gambar yang bisa dirasakan suhunya)


kedatangan kereta (agak goyang biar estetik, gak deng ini karena berdesakan dan terburu-buru takut ditinggal kereta👍)





bentukan dalam KRD

Kereta selanjutnya adalah kereta Tumapel/Penataran Dhoho, ini layaknya kereta kursi tegak biasanya. Aku ga mengabadikan karena sudah tepar tidak berdaya.

ngambil dari google :)

Btw, kemarin aku dapet tiket tanpa kursi di kereta Tumapel. Nah, biasanya kalo kita dapet tiket tanpa kursi, itu keberadaan kita terombang-ambing kayak homeless wkwk jadi bisa duduk dimana aja dan juga bisa diusir kapan aja :D (kalo pemiliknya dateng). Dulu, karena males diusir, aku lebih memilih ngemper di gerbong, tapi karena bawaanku banyak malam kemarin, jadi aku bekerja sama dengan kenalanku (yang baru kenalan 2 jam yang lalu di stasiun) untuk duduk dimana aja deh. Tapi ternyata, perjalanan malam itu membawakan aku ilmu baru *asyiq. Selain ngobrol sama mbak-mbak, aku juga ngobrol (lebih tepatnya diajak ngobrol) sama ibu-ibu. Ibu-ibunya baiiiik banget. Dapat sefruit tips dari beliau,

"Kalo berangkat dari Surabaya Gubeng naik Tumapel dan dapet tiket tanpa kursi, langsung naik ke kereta makan aja karena pasti kosong jadi bisa didudukin karena startnya baru dari Gubeng" 

dan setelah dipikir-pikir, ini berlaku juga untuk kereta Tumapel yang start dari Malang (biasanya jam 4 pagi). Tidak berlaku bagi penataran dhoho, tapi kalo mau dicoba monggo.

Perjalananku kemarin sampai di Malang pukul 23.11 (kayaknya). Lumayan melelahkan, tapi seru juga! Kemarin dapet 3 temen baru dari kereta wkwk temen pertama ga sempet foto bareng, temen kedua dan ketiga, aku menyempatkan foto bersama. Oke inilah kamiiii! 
Stasiun Malang malam-malam dengan resolusi jelek dan ngeblur tapi tidak apa-apa :))))


Teman baru hasil mengobrol di stasiun wkwkwk 

Okaaaai! Sekian perjalanan Semaran - Malang yang super murah meriah seru nan ceriaaaaa. Perjalanan sendirian menurutku tidak "sesepi" itu ataupun "semenakutkan" itu. Kita akan menemukan pelajaran baru di setiap keping perjalanan. Akan ada pertemuan baru yang memperpanjang tali persaudaraan.

 







Komentar

  1. Jadi pengen nyoba KRD🙃 next time lah kalo main ke sby hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. AYOO!! kalo ke Surabaya kabarin akuu ya barangkali bisa main bersama wkwkwkw

      Hapus
  2. thank you kak farah for thiss, bisa dicobaa nihh, krn aku rencana mau cba travel sndiri nnti

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lesgoooww! Solo travelling itu seruuuu bgtt, you must try it ;)))

      Hapus

Posting Komentar