Rumah

Aku tidak pernah rindu rumah, tidak ingat wangi seperti apa di dalamnya, tidak banyak kenangan juga di dalamnya.

Bagiku, orang yang selalu pindah-pindah rumah, yang layak dijadikan sebutan tempat berpulang atau pulang ke rumah tidak harus selalu bangunannya, melainkan penghuni di dalamnya.

Iya, kalau ditanya rindu atau tidak sama rumah? Aku jawab biasa saja. Bahkan mungkin, aku lebih menyukai suasana Malang dibandingkan kota tempat rumahku menetap.

Tapi, yang aku rindukan adalah penghuni di dalamnya. Aku tidak rindu rumah karena bahkan di rumah pun keluargaku sangat jarang mengumpul lengkap, bercengkrama, ataupun berbagi cerita bersama. Rumah hanya sekedar bangunan pelengkapnya saja, yang utama tetaplah mereka, para penghuninya.

Aku selalu rindu mereka, aku rindu bertukar cerita, berkelahi, ataupun saling membuat kegaduhan di rumah. Aku rindu walau hanya sekedar pertemuan singkat, obrolan sederhana di meja makan sambil melahap sajian ibu.

Jadi, kemanapun aku kembali, dimanapun itu, dan secepat apapun itu, akan aku sebut pulang. Asalkan dengan bertemu mereka.


Bersama mereka aku utuh, bersama mereka hatiku penuh.

Komentar