Cah Ma'had's Story || Kebahagiaan dalam ruang rindu

    Kebahagiaan dalam ruang rindu || Cah Ma'had's Story eps.1

Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh
    Aku kembali lagi disini di sela-sela kegiatan yang padatnya Subhanallah. Ya, aku ingin berbagi cerita kembali. Berbagi cerita pengalaman selama berada di Ma'had Al-Qalam Al-Islami. 
   Awalnya (sampai sekarang) masih kangen banget sama rumah. Ternyata ya, tinggal di asrama itu gak semengerikan yang kita bayangkan sih, tapi mungkin lebih mengerikan *eh gadeng. Mungkin pemikiran awalku itu asrama itu gak enak makannannya, belajarnya susah, inilah itulah. Tapi ternyata enggak, kalo permasalahan seperti itu insyaallah kita bisa mengatasi karena justru di asrma itu makanannya terjamin meskipun tiap hari gak selalu makanannya enak dan di asrama kita lebih enak belajar karena banyak sumber yaitu teman-teman asrama apalagi kalo pas ada pr, itu kalo kita gak ngerti bisa langsung tanya ke temen yang lain gitu. Cuma kadang yang jadi permasalahannya adalah diri kita sendiri. Kenapa? ya, kadang-kadang mungkin diri kita yang gak bisa menyesuaikan diri dengan yang lain. Dan terkadang disaat-saat seperti itu, di keramaian kita merasakan suatu kehampaan dimana rasa itu menjadikan merasa sendiri tanpa ada orang disisi. Nah, pas kaya gitu langsung deh Homesick tiba tanpa diundang.
     dan kadang emang bener, emang orang itu baik dimata orang lain, asik banget diajak bicara kalo sama orang, but, diri kita yang gak bisa nyambung dengan mereka. adakalanya saat di asrama itu, mungkin kita merasa gak berguna, merasa kesendirian dan segala kagalauan yang ada. kadang juga, kita yang berusaha menjadi baik dengan semua orang, namun hal itu hanya dipandang sebelah mata dan tidak dianggap. Itu sakit banget gak sih. Tapi itu emang suka duka jadi anak asrama. Kita, harus bisa, mau nggak mau, dianggap atau tidak, kita itu harus memaksa diri kita untuk berbuat kebaikan ke semua orang, menjadi orang bergunalah intinya. itu opiniku. Karena, orang lain akan datang jika mereka membutuhkan kita dan sebenarnya kodrat manusia itu ialah saling membutuhkan. Itu sih sebenarnya prinsipku untuk tetap bertahan dalam proses adaptasi satu sama lain. Jadi dalam beradaptasi di asrama, jiwa kita harus tahan banting menghadapi semua yang ada dari mulai dipandang sebelah mata karena fisik, kemampuan berpikir, ataupun kepribadian dan sifat kita yang berbeda dan segala kekurangan yang kita miliki. Kita harus jalani semua itu dengan mengharap ridho Allah. Kita juga harus tetap ceria dengan segala kegelisahan hati yang ada bukan? Anggap aja permasalahan-permasalahan kecil itu sebagai warna warni di kehidupan asrama itu. Kalo aku, untuk bertahan disini hanya satu pegangan yaitu bertahan untuk menggapai cita-cita dengan ridho Allah dan untuk membanggakan umi dan ayah.Hal itu  mungkin yang buat aku tetap semangat setiap hari dalam menjalani hari. Karena targetku disini adalah lulus cepat dan cepat pulang ke rumah.
   Walaupun terkadang kita dipandang sebelah mata disini, tapi bukan berarti kita harus memperlakukan hal yang sama ke orang lain. Karena justru, yang kita pandang sebelah mata itu mungkin lebih baik dari yang kita bayangkan dan gak seburuk yang kita anggap. Terkadang, kita hanya perlu lebih memahami mereka, kita yang harus mengalah terlebih dahulu melawan segala prasangka buruk kita terhadap mereka. Karena dibalik kekurangan yang tampak pada diri mereka, ada kelebihan yang tersirat di dalam diri mereka dan kelebihan tersebut istimewa hanya dapat dipahami oleh segelintir orang terdekatnya. Hal itu aku rasakan disini. Menemukan orang seperti dia dan aku banyak belajar tentang kehidupan dengannya. Belajar untuk menjadi orang yang selalu berpikir positif dan tidak mengabaikan akan kehadiran seseorang.Intinya, kita gak boleh hanya melihat kekurangan yang terlihat jelas dari diri seseorang, karena semua memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Jangan pernah merasa diri kita lebih tinggi derajatnya dari orang lain, karena yang membedakan derajat nya di mata Allah hanyalah keimanan dan ketaqwaan dari orang tersebut. Dan siapa yang bisa melihat keimanan dan ketaqwaan tersebut? ya hanyalah Allah Subhanhu wa ta'ala yang maha mengetahui segala isi hati manusia.

   Emang berat kehidupan asrama itu,banyak lika-liku kehidupan yang gak semua orang bisa rasakan tapi dibalik hal-hal yang mengganjal di hati tersebut, banyak keseruan yang terjadi dan kebahagiaan bagi yang merasakannya. Disini, kita ngapa-ngapain itu sama-sama. Serunya itu kita harus cepet-cepetan bangun biar bisa mandi pagi gak ngantri karena biasanya mendekat waktu sekolah itu air di kamar mandi itu mati. nyebelin gak sih?
akan ada saatnya kalian ngerasain pergi ke sekolah gak mandi gara-gara air mati, menyedihkan. kita juga harus bisa bagi waktu. karena di ma'had ini ada ta'lim. ta'lim itu seperti belajar bahasa arab. waktunya itu antara shalat maghrib dan isya serta setelah shalat shubuh.
   Biasanya, anak asrama itu ngerjain prnya sama-sama. ya, itu namanya berbagi satu sama lain, jadi kalo mau jadi anak asrama, jangan pelit-pelit ya! kita berjuang sama-sama kok hehehe. selama di asrama aku ini turun 3 kg, enak ya gak perlu diet. jadi itu efek dari ulangan-ulangan yang memaksaku untuk tidur jam 1 pagi dan bangun jam 3 pagi. Di sini juga aku merasakan perubahan yang banyak, karena mayoritas anak disini itu ya, alim-alim jadi aku ketularan dikit. jadi disini, anak-anaknya terbiasa shalat sunnah baik sebelum maupun sesudah shalat. 
    Dan saat ini, saat idul adha. kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun di ma'had diliburkan. Tapi, disini aku memutuskan untuk ikut PANDA. PANDA itu panitia idul adha. Awalnya milih ikut itu gara-gara dikasih tau kalo sekolah dan ma'had gak ada liburan ketika idul adha. Aku jugaingin mandiri merasakan idul adha tanpa jangkauan orang tua. ternyata, ada pemberitahuan bahwa ma'had dan sekolah libur 3 hari ketika idul adha tapi aku udah keterima jadi panitia. itu nyesek banget. tapi aku juga gak mau pulang sih sebenarnya karena gak mau merepotkan orang tua. Lagipula malang-bali itu boros, boros waktu dan boros biaya. Jadi, aku menutupi kesedihan itu dengan alasan yang selalu melekat di benakku. 
    Dan aku bisa membuktikan bahwa hidup merantau itu asik! Jadi, idul adha di ma'had ini seru banget. Liburan 3 hari ini, anak-anak boleh memegang hp dan laptop serta boleh dibawa ke kamar masing-masing. sebelumnya, hanya boleh mengenakan internet di ruang internet. itu suatu kebahagiaan istimewa bagi anak ma'had. 
   Selain itu, di dalam asrama, sepi banget. jadi kita gak perlu antri-antri mandi, gak perlu antri makan, dsb. Makanannya kebetulan itu enak-enak pas libur, jadi ya menutupi kerinduan terhadap masakan ibunda. Kita juga terserah mau tidur rame-rame di kamar temen atau kamar kita sendiri. Itu rasanya asrama milik kami semua. Telepon umum ma'had juga kosong jadi mau nelpon berjam-jam sama orang tua itu gak ada yang ngantri. seru deh. asik 
   Jadi kerjanya panitian idul adha itu, h-1 sebelum malam takbiran, kita buat 100 kotak amal untuk idul adha. itu sampai jam 10 malam dan besoknya ulangan biologi. hu, untungnya ketika hari h, ulangan biologinya gak jadi alhamdulillah.
   Malam takbirannya itu diisi dengan pawai obor keliling. jadi itu ada 2 sesi, yang pertama ada sebagian panitia yang mendampingi pawai obor B.A Restu (semacam taman kanak-kanak). Jadi kita itu pawai obor sama anak-anak tk, lucu banget.. aku juga ikut mendampingi, jadi merasa kembali ke jaman anak-anak. kemudian setelah itu, pawai obor bareng antara anak mtsn 1 malang dan man3 malang. pawai itu sampai sekitar jam 9-an. 
   Malamnya, jam 12 malam, kami para panitia membersihkan jalan bandung untuk dijadikan tempat melaksanakan shalat idul adha. Itu dalam kondisi ngantuk. Tapi dengan ikhlas, pekerjaan itu selesai jam 2 pagi. Dan pada jam 2pagi itu kita dikasih kopi dan sirup serta nasi goreng. Sebagai anak ma'had, nasi goreng itu suatu kenikmatan yang istimewa. btw, kopinya enak.
    Paginya jam set. 6 kita udah bersiap-siap. jam 6 kita udah ada di jalan bandung ( depan Man3Malang). shalat berlangsung lancar. setelah shalat, panitia putra yang menghitung jumlah uang dalam kotak amal. Selesai itu, panitia bersama-sama makan rawon. Enak.
      Penyembelihan dan pembagian daging hewan kurban dilakukan besoknya. Itu yang paling berkesan. Semua panitia terjun langsung mulai dari memnyembelih, memotong dan menimbang hingga membagikan ke masyarakat.
       Hingga pada akhirnya, kerinduan terhadap rumah dan orang tua sedikit terobati. Meretas segala kegundahan yang ada. Merasakan bagaimana suka dukanya menjadi anak rantau. Pergi meninggalkan zona nyaman yang tersedia. Kita harus melakukan hal tersebut. Jangan terlena dengan zona nyaman yang ada dalam tubuh kita. Berusaha melakukan hal-hal yang baru walaupun itu terkadang tidak yang seperti kita bayangkan. Belajar menjadi lebih baik dari hal-hal yang baru kita temui. 
    Mungkin terkadang, kita ingin pergi keluar dari dunia yang kita hadapi, dari segala permasalahan yang kita hadapi. Namun, jauh lebih indah jika kita mencoba untuk menanggungnya, menjalaninya karena dari segala yang kita lalui ini, akan ada hikmah yang mengikuti dibelakangnya. Tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Jadikan semua yang ada merupakan warna dalam hidup kita. Iya! biar gak flat-flat aja dong yah, biar gak hitam putih kaya monokrom. Hidupku mungkin dihadapan orang ya flat-flat ae. Tapi aku, menjadikan kehidupanku berwarna dengan segala apa yang kuhadapi ini. Meski gak semua orang bisa liat warna itu sih.hanya orang-orang beriman. hahah gak deng.
    Jadi di idul adha ini, banyak pelajaran yang dapat aku ambil. Di asrama ini, juga ada banyak pelajaran yang kuambil yaitu berusaha menghargai seseorang selalu dan menghargai akan berjalannya waktu. Karena kita makhluk sosial bukan hanya saling membutuhkan tetapi saling menghargai. Tanpa saling menghargai, proses interaksi antar manusia tidak akan berjalan lancar. Intinya kita harus tetap menghargai seseorang meskipun seorang itu tidak menghargai kita. Karena, aku percaya bahwa suatu saat seorang itu akan sadar akan kepentingannya menghargai orang lain. Dan untuk menghargai waktu, aku sadar, kita harus bisa menghargai waktu kita dengan siapapun termasuk dengan orangtua dan keluarga. Karena, ada saatnya kita merasakan kerinduan akan hal-hal kecil yang tak pernah kita sadari Kita akan merasakan kerinduan terhadap kasih sayang yang biasa orang tua berikan kepada kita. Intinya kita harus menghargai segala hal yang ada di dunia ini, baik seseorang, waktu dan lainnya.
   Oke, tetap jalani hidupmu semestinya,selalu bersyuku atas segala kenikmatan yang Allah berikan, termasuk nikmat untuk berlanjut hidup sampa dengan hari ini.ya, karena banyak orang yang masih ingin hidup memperbaiki diri tapi allah belum memberikan kesempatan. jadi, warnai kehidupanmu meskipun cuma kamu yang bisa melihat dan merasakan keindahannya. berusaha jadi lebih baik dari sebelumnya. Sayangi dan hormati orang tua selalu dan banggakan mereka. Jikalau kalian gak bisa membanggakan mereka di dunia ini dengan prestasi, setidaknya suatu saat nanti kalian dapat memberi surga untuk mereka.
oke itu quotes of the day by farah sajidah. meski sedikit gaje. akan ada cerita-cerita yang mungkin berwarna bagiku tapi tidak bagi kalian atau siapapun itu. semoga bermanfaat saja lah ya, ambil yang baiknya buang yang buruknya. Terima kasih dan tetap semangat ya!! :)

Komentar

  1. good stories for our life!! ceritanya ngalir dan bener2 memotivasi. be a good person and do your best. keep it strong, sister. smg ana bisa berprestasi kayak antum.. and, be a 'khoirunnas anfa'uhum linnas', Farah.. :)))

    ditulis di Bandung, 30 Desember 2017

    BalasHapus

Posting Komentar